Seberapa Dekat Kita dengan Teknologi 5G?

223
BTS tower selular

Apakah sampeyan pernah membayangkan bagaimana jika di seluruh dunia kecepatan internet bisa bertambah mencapai 10 kali lipat? Akses internet bakal membuat membuka aplikasi di smartphone, download seperti membuka folder yang ada di laptop, melihat YouTube seperti membuka film yang sudah tersimpan di komputer, seluruh pelosok daerah sudah ada internet, dan puluhan sampai ratusan keuntungan lain jika muncul teknologi 5G.

Sejarah mencacat bahwa NASA adalah perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi 5G atau fifth generation telecommunications di tahun 2008. Itu berarti NASA sudah berpikir 10 hingga 20 tahun ke depan bahwa seluruh orang di dunia ini bakal terkenoksi dengan internet super cepat. Pertanyaan yang muncul adalah sebenarnya seberapa dekat sekarang kita dengan teknologi 5G. Apakah memang benar bermanfaat? Atau hanya sekadar meningkatkan nilai konsumtif kita?

Smartphone yes, sinyal no

Beberapa saat lalu kita dihebohkan keluarnya Samsung Galaxy S20 Ultra 5G dan LG V50 ThnQ 5G, kedua smartphone tersebut hadir dengan dukungan pada jaringan 5G. Sayang jika sampeyan penasaran dengan smartphone dengan harga puluhan juta tersebut, itu akan sia-sia karena infrastruktur di Indonesia masih belum mumpuni untuk mengaktifkan sinyal 5G yang ada pada ponsel-ponsel tersebut.

Dalam rilis Kominfo tahun 2015, Indonesia sudah siap dengan jaringan 5G di tahun 2020. Ternyata cita-cita tersebut harus mundur karena pemerintah Indonesia mempunyai fokus lain. Menurut Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), teknologi 5G bakal masuk di tahun 2020.

Fokus pemerataan

Jauhnya kita dari teknologi 5G disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah fokus pemerintah pada pemerataan internet terlebih dahulu di seluruh Indonesia. Proyek tersebut ditandai dengan diluncurkannya satelit di bulan Februari 2019 yang nantinya ditarget bisa memberikan akses internet di seluruh Indonesia. Fokus utama pemerintah adalah menyambungkan ratusan ribu sekolah yang ada di Indonesia. Target tahun 2022 seluruh wilayah Indonesia, setidaknya sekolah sudah tersambung koneksi internet.

2022 

Culture shock bakal terjadi jika kita tidak siap dengan penggunaan teknologi 5G terlalu dini. Indonesia membutuhkan waktu bertahap untuk menikmati internet cepat, dikarenakan kejahatan cyber dan edukasi internet sehat juga sangat kurang. Boleh jadi, tahun 2022 adalah tahun yang pas untuk pemerintah dan seluruh stakeholder telekomunikasi bisa bersama-sama mulai menggunakan teknologi 5G.

Coba bayangkan, dengan Menteri Pendidikan mantan bos Gojek sekarang didukung dengan internet yang sudah tersebar di seluruh sekolah di Indonesia. Pemerataan seperti cita-cita pemerintah Indonesia bakal terlaksana. Buku bisa dibaca secara online, informasi datang secara real time, dan belajar bisa kapan saja di mana saja.

Kita memang masih sangat jauh untuk dapat menikmati teknologi 5G. Setidaknya, kita bisa sedikit berharap terhadap pemerintah Indonesia bahwa ada prioritas utama yang harus didahulukan. Tingkat konsumtif masih bisa ditahan, demi kemajuan pendidikan dan masyarakat Indonesia. (D/F)

Photo by Jeevan Katel on Unsplash

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini