Siapa sih yang nggak kenal Goodreads? Sosial katalog untuk buku ini memiliki 90 juta member dan boleh dibilang menjadi satu-satunya situs review serta katalog buku terbaik di dunia. Di awal tahun ini (bisa disebut awal tahun karena masih di bulan Februari), saya akan coba memberikan sedikit tips mengenai Goodreads dan hubungannya dengan resolusi baca.
Saya tentu tidak perlu menjelaskan peringkat Indonesia untuk ukuran budaya membaca, tetapi saya akan lebih fokus share bagaimana meningkatkan minat baca itu sendiri. Jadi gini, menurut saya gambaran umum Goodreads adalah media sosial bagi para pecinta buku. Di situ sampeyan bisa update status mengenai buku yang sedang atau selesai dibaca. Keren kan?
Nah, bagi para pemula yang baru install atau menggunakan Goodreads, mungkin sedikit bingung dengan fitur yang ada. Jadi, saya akan sedikit membagikan beberapa fitur yang sangat bermanfaat untuk membantu mewujudkan resolusi membaca sampeyan di tahun ini. Apa saja?
Tidak akan membeli buku yang sama
Fitur pertama yang bakal dibahas adalah My Books. Di sini sampeyan bisa mengisikan daftar buku yang sampeyan punya. Misalnya di rak buku sampeyan ada sekitar 100 buku yang dibeli sejak masa SMA dulu. Nah kalau bingung apa saja buku yang belum dibaca atau buku yang dipunya, sampeyan bisa menuliskan di My Books dengan memberikan nama kategori atau di Goodreads disebut dengan bookshelves/rak buku.
Jadi ketika seluruh buku yang sampeyan punya sudah masuk ke Goodreads, ketika sampeyan berada di toko buku dan ragu apakah sudah punya buku tersebut. Tinggal buka aplikasi Goodreads dan lihat apakah sudah ada di dalam rak buku sampeyan. Cara ini akan membuat sampeyan tidak akan mempunyai buku yang double lagi.
Melihat “spoiler” buku sebelum membeli
Tentu saya sangat setuju don’t judge a book by its cover, tetapi judge a bookby its review tentu hal yang masuk akal. Dengan fitur katalog ratusan juta buku yang tersimpan, sampeyan bisa mencari sedikit review atau spoiler buku yang diincar sebelum membeli. Misalnya ada novel terbaru dari Puthut EA, sampeyan penasaran dengan poin pokok isi. Langsung saja search judul dan lihat bagaimana rata-rata review.
Buat sampeyan yang takut dengan spoiler di bagian review Goodreads, jangan khawatir karena para pengguna Goodreads kebanyakan akan memberikan jenis review. Misalnya review non-spoiler atau review dengan spoiler.
Menuliskan buku incaran
Pernah kah sampeyan membaca sebuah artikel atau buku, kemudian di dalamnya menuliskan judul buku yang membuat sampeyan ingin segera membacanya? Dengan fitur bookshelves di Goodreads, sampeyan bisa menuliskan seluruh buku incaran atau idaman. Misalnya sampeyan suka dengan buku Pramoedya Ananta Toer dengan judul Korupsi. Sampeyan tinggal search dan masukkan ke rak buku. Keren bukan?
Mencatat jumlah buku yang sampeyan baca selama satu tahun
Sejak tahun 2011, Goodreads sudah membuka campaign bernama Reading Challenge. Jadi pengguna Goodreads bisa menentukan target berapa buku yang akan dibaca setiap tahunnya. Apakah ini bisa mengembalikan minat baca? Tentu saja. Dengan target, sampeyan bisa melihat kemampuan minat baca per tahun. Jika di tahun 2019 kemarin sampeyan cuma bisa baca 5 buku, berarti harus ada tambahan 2-3 buku di tahun berikutnya. Menurut saya, ini adalah fitur paling berguna di Goodreads.
Tidak perlu banyak kata-kata penutup, segera buat akun Goodreads dan rasakan perbedaan membaca buku. (D/F)
Asyik.
Aku udah gabung sejak 2008.
Semua bukuku ada terdata di sana. Setahun terakhir rajin backup datanya takut klo2 nanti akun goodreads menghilang (ada teman yg kejadian begitu).