Cryptocurrency dan Bitcoin 2019: Jangan Coba-coba, Berat, Kamu Gak Akan Kuat!

217
masa-depan-Bitcoin

Apa kabar dunia Bitcoin (BTC) dan Cryptocurrency di 2019 ini? Apakah masih sexy dan menawarkan pendapatan yang berlimpah? Telat gak kalau saya masih akan memulai terjun ke dunia Bitcoin dan Cryptocurrency?

Sekian dari banyak pertanyaan yang mungkin muncul di benak sampeyan terkait Bitcoin atau Cryptocurrency di tahun 2019 ini. Pada postingan kali ini saya akan coba sedikit menjawab atau memaparkan sedikit kondisi dan fakta dunia bitcoin dan koin kripto lainnya di 2019 berdasarkan apa yang saya alami dan hasil pengamatan serta analisis ndek-ndekan saya.

2018, Tahun Bubble Bitcoin dan Koin Kripto

Sebelum membicarakan bagaimana dunia Bitcoin dan Cryptocurrency di 2019, alangkah baiknya jika sampeyan juga tahu apa yang terjadi pada Bitcoin dan koin-koin lain di tahun 2018. Hal ini penting agar sampeyan bisa paham bahwa apa yang terjadi di 2019 bisa jadi akan sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di 2018.

Jika boleh saya katakan, 2018 merupakan tahun Bubble dunia Bitcoin dan Koin Kripto meski banyak orang enggan mengatakan hal ini. Kok bisa saya katakan ini bubble? Setelah euforia bitcoin dan koin kripto lantaran BTC menembus harga tertingginya (All Time High – ATH) di akhir tahun 2017 tepatnya pada tanggal 27 Desember 2017 yang tembus harga Rp 297.500.000,- ternyata di luar semua prediksi, euforia harus berakhir ketika secara konsisten grafik harga koin kripto terus turun di 2018. Ada kenaikan, namun lebih banyak turunnya.

Awalnya saya berfikir bahwa penurunan harga Bitcoin dan koin lainnya di 2018 adalah bentuk koreksi pasar untuk mencapai harga kapitalisasi sesungguhnya dari setiap koin. Namun, ketika di bulan juni harga BTC menyentuh angka USD 6.100-an, di sini mulai muncul pikiran bahwa dunia BTC dan koin kripto tengah berada di fase bubble. Hingga lewat kuartal pertama 2019 tak menunjukkan kenaikan yang konsisten, justru sorr alias longsor atau anjlok. Dan berlanjut hingga ke titik harga USD 3.200 atau Rp 46.000.000,- di pertengahan Desember 2018.

Bagaimana? Pas kan saya katakan bahwa Bubble terjadi di dunia cryptocurrency di 2018 kemarin?

Anjloknya harga Bitcoin dan koin lainnya ini bukan serta merta terjadi tanpa penyebab. Sependek pengamatan saya, penyebab utama anjloknya harga BTC dan koin kripto di 2018 diakibatkan faktor kepanikan akibat pasar dibanjiri Bitcoin efek penjualan aset digital salah satu bursa jual beli cryptocurrency asal Jepang, Mt. Gox untuk menutup utang pasca diputuskan bangkrut. Aset berupa koin Bitcoin dan Bitcoin Cash  (BCH) mulai dijual oleh Trustee atau wali dari Mt. Gox sejak kuartal ke-3 2017. Pihak wali Mt. Gox menyatakan, ia telah menjual 24.658 BTC dan 25.333 BCH dalam kurun waktu Maret hingga juni 2018.

Karena pasar koin kripto menganut sistem supply and demand, ketika suplai berlebih akibat gelontoran aset Mt. Gox yang dijual dan pasar tak bisa mengimbanginya, maka harga akan turun. Akibatnya, pemain baru di dunia Bitcoin yang masuk akibat euforia saja mengalami kepanikan. Akhirnya mereka menjual aset kripto miliknya karena takut rugi banyak. Belum lagi, masalah adopsi penggunaan koin kripto untuk kehidupan sehari-hari yang tak menunjukkan peningkatan. Ini semakin membuat berlebihan suplai koin kripto dan permintaan semakin tak bisa mengimbangi, semakin terpuruk lah harga koin kripto.

Harga yang terus turun ini berdampak pula ke para miner. Bagaimana tidak, dengan tingkat kesulitan menambang yang melonjak tajam di 2018 yang membuat perolehan koin menurun sementara harga koin juga turun terus. Tercatat dari apa yang saya amati dan alami sendiri, banyak miner koin BTC yang menggunakan ASIC Miner terpaksa menghentikan aktivitas mining lantaran sebagaian besar profit lari ke PLN bahkan harus tombok untuk bayar biaya listrik ke PLN. Saya sendiri memutuskan untuk menghentikan beberapa mesin Ant Miner S9 sejak maret 2019.

Bagi miner yang menggunakan GPU atau VGA untuk menambang koin kripto masih lebih bisa bernafas lebih panjang. Dari catatan profit mining rig/mesin mining yang saya punya, Alhamdulillah hingga posting ini diterbitkan masih mendapatkan profit tidak sampai harus nombok biaya listrik. Hanya saja rasio tertinggi profitnya adalah 20% dari total pendapatan mining, 80% untuk biaya listrik dkk. Miner koin kripto denga VGA bisa memilih, lanjut mining dengan profit yang entah kapan bisa mencapai BEP atau pilih shutdown rig.

2019, tahun yang berat penuh ketidakpastian

Dengan apa yang terjadi di dunia Cryptocurrency dan Bitcoin di tahun 2018 serta hingga posting ini diterbitkan belum ada tanda-tanda pasar koin kripto membaik. Hanya ada kenaikan lebih kurang 10% saja dari harga terendah sejak ATH . Bahkan longsor masih kerap terjadi di bulan pertama 2019 ini.

Apakah akan naik atau akan turun lagi? Dari informasi yang saya dapatkan dan hasil analisis teknikal tipis-tipis, HARUSNYA tidak akan ada lagi longsor karena kemungkinan besar harga BTC memantul alias kembali naik lantaran telah berulang kali menyentuh Support Longterm/target long untuk BTC yang mana titik support ini bisa dilihat dari indikator MA200 di grafik market jual beli BTC (lihat gambar di bawah).

MA200 BTC
Pantauan Harga BTC dengan Indikator MA200 (img credit: grup Cangkrukan Digger SUB)

Meskipun secara teori dari analisis teknikal menggunakan indikator MA200 akan terjadi pantulan harga, faktanya pantulan memang terjadi, namun tidak terlalu signifikan. Malah terjadi beberapa kali turun dan menyentuh garis indikator MA200. Pergerakan harga BTC terjadi disekitar garis support longterm ini saja. Dengan kondisi seperti demikian sejak awal Desember 2018, beberapa teman menduga harga sebenarnya BTC dan koin kripto lain ya seperti harga yang kita lihat saat ini. ATH yang terjadi di akhir tahun 2017 hanyalah harga euforia saja.

Perlu diingat bahwa di 2019 wali dari Mt. Gox juga masih akan menjual aset digital dalam jumlah yang cukup banyak untuk membayar hutang. Bisa dibayangkan, market akan dibanjiri BTC dan BCH lagi yang mana berakibat munculnya badai dan longsornya harga aset digital.

Sampai postingan ini diterbitkan belum ada ilham yang jelas apakah harga koin BTC dan koin kripto lainnya di 2019 ini akan merangkak naik. Berbagai analisis mental dan tak dapat lagi dijadikan acuan yang pasti. Jadi tak salah kan jika tahun 2019 penuh ketidakpastian?

Dengan tidak adanya kepastian harga akan naik dan kondisi nilai aset kripto mengkerut karena longsoran harga berturut-turut, bagi trader dan miner yang menginvestasikan dana ketika harga tinggi, 2019 ini akan jadi tahun yang berat. Sangat bisa dipastikan BEP alias balik modal tidak dapat terjadi di 2019.

Dalam kondisi yang berat ini, hal yang bisa dilakukan adalah tetap bertahan, hold alias mempertahankan aset dalam bentuk koin kripto hingga (berharap) harga naik. Opsi lain yakni dengan melakukan cut loss, menjual semua aset dengan harga yang ada dan memutar dana yang didapat untuk bisnis lain. Sementara untuk aktivitas mining, lebih disarankan untuk menghentikan mining atau cutt loss dengan menjual peralatan mining untuk menghindari kerugian lebih banyak lagi.

Ada Sedikit Asa di 2019 untuk Trading

Meskipun akan menjadi tahun yang berat, sebenarnya dengan kondisi harga BTC dan koin kripto yang turun drastis seperti sekarang ini ada celah harapan dan asa untuk tetap bisa mendapatkan keuntungan atau tambahan pendapat dari dunia cryptocurrency. Asa itu adalah sebuah kesempatan untuk masuk market cryptocurrency dengan malakukan trading atau jual beli.

Ya, mumpung harga lagi turun ada kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak koin dengan modal yang tidak terlalu besar. Potensi mengalami kenaikan juga cukup besar mengingat kondisi market tengah berada di dekat titik Support Longterm yang bisa dipastikan ketika telah menyentuh titik ini besar kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.

Ada 2 strategi yang bisa sampeyan gunakan memanfaatkan kesempatan jatuhnya harga ini. Yang pertama, melakukan short term trading. Jual beli dengan mengambil margin profit yang tak terlalu besar. Asal sudah profit jual. Ketika harga turun lagi, masuk untuk beli. Strategi yang kedua, beli dan HOLD alias simpan koin hingga harga naik. Strategi yang kedua ini jelas tidak bisa dijadikan sebagai aktivitas mengeruk profit bulanan melainkan lebih ke investasi jangka panjang.

Baik short term trading maupun HOLD, yang harus diingat dan wajib hukumnya untuk dilakukan adalah melakukan analisis pada koin kripto yang akan dibeli. Cari informasi lebih dalam pada koin yang akan dibeli. Bagaimana masa depan koin, komitmen pengembang, adopsi atau implementasi koin di dunia nyata dsb adalah beberapa hal yang harus sampeyan dapatkan infonya sebelum memutuskan membeli koin tersebut. Terlebih jika tujuannya untuk HOLD dan investasi jangka panjang. Selain itu, selalu gunakan dana investasi, bukan dana untuk kebutuhan sehari-hari.

Jadi, dunia Bitcoin dan Cryptocurrency di tahun 2019 ini akan jadi sesuatu yang berat bagi para pemain yang masuk ketika euforia terjadi. Ketika harga tinggi dan ketika banyak prediksi bahwa BEP alias balik modal dalam waktu singkat. Meski berat, dunia cryptocurrency tetap hadir dengan peluang untuk tetap mendapatkan keuntungan. Tinggal bagaimana kita bisa menyusun strategi yang tepat ditengah “badai” yang entah kapan akan berakhir.

Punya catatan atau analisi lain tentang Dunia Bitcoin dan Cryptocurrency? Atau punya masukan dan koreksi dari apa yang saya sampaikan di postingan kali ini? Kolom komentar dipersilahkan untuk dipergunakan. 🙂

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini