Masih ingat dengan pengalaman saya saat menerima telepon dari 147 yang saya posting di blog ini beberapa waktu yang lalu? Nah, kali ini saya akan kembali bercerita pengalaman serupa, hanya saja modusnya sedikit berbeda.
Untuk sampeyan yang belum tahu cerita saya saat menerima telepon dari 147, sampeyan bisa baca di sini. Jika males nge-klik, singkatnya, posting tersebut adalah pengalaman kecurigaan saya menerima telepon yang super nyentrik, telepon dari nomor 147 yang notabene adalah nomor telepon call center salah satu perusahaan telco nomor wahid di Indonesia. Selidik punya selidik, telepon tersebut adalah “bait” upaya mendapatkan informasi kartu kredit pelanggan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Nah, kali ini saya kembali mengalami upaya “bait” atau phising informasi kartu kredit. Kali ini modusnya berbeda. Modusnya dengan menawarkan kartu kredit baru via telepon. Mungkin sampeyan mikir tidak ada yang salah dengan penawaran kartu kredit via telepon, tapi hal tersebut akan menjadi buruk saat penelpon meminta detail informasi pribadi kita dengan dalih untuk mengisi form pendaftaran.
Begini cerita lengkapnya….
Sejak awal bulan lalu saya diberi amanah dan kesempatan untuk mendapatkan kartu kredit dari salah satu Bank, saya sering banget mendapatkan telepon tak dikenal yang menawarkan ini itu. Mulai dari asuransi kesehatan, promo aneka macam barang yang belum tentu menjadi kebutuhan saya, dan aneka bentuk penawaran lainnya. Bahkan karena saking sebelnya, saya sampai tega mengaktifkan fitur blocking contact di HP.
Dari sekian banyak telepon yang saya terima, ada sebuah telpon yang berbeda, yakni telepon penawaran untuk apply Kartu Kredit baru dari oknum yang mengaku marketing sebuah Bank. Awalnya tak tertarik, namun karena kelihaian si penelepon yang bersilat lidah bilang bahwa saya terpilih untuk mendapatkan penawaran bisa apply kartu kredit spesial dari program kerjasama maskapai penerbangan nomor wahid dengan pihak Bank. Tertarik lah saya, itung-itung lumayanlah kalau beneran, kan apply kartu kredit gampang-gampang susah. Terus itung-itung lumayan kalau bisa ada kartu kredit tambahan, kan bisa nyicil iPhone baru. *eh*
Setelah haha hihi ngobrol soal penawaran, mulailah penelpon dengan halus menayakan apakah saya bersedia untuk mendaftarkan diri guna mengambil penawaran “special” darinya. Karena sudah kepincut, lanjutlah penelpon mulai menanyakan informasi biodata diri. Karena masih berbunga-bunga, saya jawablah satu persatu mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah dan tempat kerja, dan nama ibu kandung. DEG…. Ya, saat sampai di pertanyaan nama ibu kandung, sontak saya stop dan berkilah tidak bisa memberikan informasi ibu kandung dan berjanji akan kasih dalam bentuk tulisan saat mengisi form pendaftaran. Ya, saya meminta untuk bisa melengkapi data diri via form resmi saja. Dan penelpon menyanggupi dan mengiyakan.
Kenapa tiba-tiba saya berhenti saat sampai pertanyaan informasi nama ibu kandung? Seketika itu saya teringat apa yang sering saya sampaikan di depan banyak orang dan teman saat sosialisasi Internet Sehat bahwa kita harus menjaga privasi diri, jangan sembarangan berbagi data pribadi ke orang yang tidak dikenal. Dan seperti yang kita ketahui bahwa informasi data diri yang lengkap termasuk informasi ibu kandung yang kita berikan ke orang berpotensi terjadi penyalah gunaan.
Duh bodohnya saya, bisa dibutakan iming-iming tawaran Kartu Kredit baru sampai lupa sejenak apa yang sering saya sampaikan ke beberapa orang dan teman dekat. Dan Alhamdulillah saya lekas sadar dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Hahaha…
Kecurigaan-kecurigaan tersebut tidak seketika muncul lantaran penelpon cukup koperatif untuk tidak memaksakan diri untuk mendapatkan informasi detail data diri saya. Ia menjanjikan pihaknya akan menjadwalkan petugas untuk datang ke tempat kerja saya guna mengantarkan form pendaftarannya. Nah, semakin tidak curiga dong dan saya masih tetap berharap. Hahaha…
Dua hari, tiga hari saya menunggu kehadiran petugas yang dijanjikan tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Karena masih berharap, telponlah saya ke customer service Bank yang bersangkutan. Dari percakapan dengan CS yang resmi tersebut barulah kecurigaan saya benar-benar terbukti. Sesuai aturan Negara, PIHAK BANK TIDAK PERNAH MEMINTA DETAIL DATA PRIBADI VIA TELEPON, EMAIL, dan BERBAGAI MEDIA NON TATAP MUKA LANGSUNG.
Kecurigaan saya pada modus operasi bait dan phising data pribadi pemilik kartu kredit ini semakin mantep setelah hari ini – selang beberapa bulan dari terima telpon pertama – saya menerima telepon serupa lagi, cuman bilangnya dari Bank yang berbeda. Sudah pernah dan yakin ini modus phising, saya biarkan telpon tersebut dan saya blok nomornya. Eng.. Ing.. Eng.. yang kali ini tidak cukup lihai. Kenapa? Setelah saya cuekin, do’i masih berusaha untuk dapatkan informasi data pribadi saya dengan menghubungi saya via WhatsApp. Ya saya cuekin lah, kan jelas bohong banget bukan?
Jadi, pelajaran dari apa yang saya alami ini adalah:
- Jangan percaya pada penawaran kartu kredit baru via telepon, terlebih jika si penelepon minta kita untuk memberikan detail data diri via telepon, chat, dll. Sesuai aturan yang berlaku, PIHAK BANK TIDAK PERNAH MEMINTA DETAIL DATA PRIBADI VIA TELEPON, EMAIL, dan BERBAGAI MEDIA NON TATAP MUKA LANGSUNG.
- Jangan mudah memberikan detail data pribadi kepada orang lain, terutama orang yang tidak kita kenal. Kenapa? Karena dengan informasi data pribadi kita, orang tidak bertanggungjawab bisa menyalahgunakan data pribadi tersebut.
- Apabila menerima telepon penawaran atau hadiah yang mengatas namakan bank atau perusahaan, jangan langsung percaya. Konfirmasi ke pihak bank atau perusahaan melalui kontak resmi yang ada.
- Jangan mudah tergiur tawaran kartu kredit. Ya meskipun itu bukan modus phising, inget pembelanjaan atau dana yang kita tarik dari kartu kredit tetaplah terhitung menjadi hutang kita. Dan hutang itu wajib dibayar. Kalau gak bisa bayar? Gimana? Hehe..
- Jangan mudah percaya segala penawaran melalui telepon. Tantang penelepon untuk ketemu. Jika bukan upaya phising, penelepon akan benar-benar akan ketemu dan mendatangi kita.
Tampaknya upaya bait atau phising data diri untuk keperluan membobol kartu kredit ini semakin marak terjadi. Mungkin sampeyan juga mendengar ada forum dan halaman FB yang membagikan informasi kartu kredit milik orang lain di sana. Dan bukan main-main, informasi tersebut benar dan bisa digunakan untuk belanja. Terbukti ada bocah SMP diciduk polisi karena menggunakan data tersebut untuk belanja, setelah pemilik kartu kredit melakukan trace transaksi ke Bank.
Tetap waspada ya kawan! Jangan sampai sampeyan jadi korban phising atau penipuan.
harus hati-hati banget emang, apalagi sekarang banyak banget hal yang gajelas hehe
Trus gmn ya saya binggung ini mah takut penipuan saya dpt tlp dr bank bn?? Minta data alamat rumah kantor sama alamat email bahwa saya dapat penawaran kartu kredit gratis?
@Deon nah ini paling logis, terlalu paranoid
saya sendiri background IT dan 10 tahun yg lalu udah pernah buat phising itu apa, bukan kaya orang jaman sekarang taunya phising tapi cuman info sana-sini aja gak bener2 tau sebenernya phising itu apa dan ketakutan yang berlebihan.
saya juga punya kartu kredit mandiri dan citibank, tapi memang tatacara perbankan memang seperti itu, buat TS atau yang bikin artikel ini, kalau bikin cc aja setengah hati ya mana mau di accept, apa perlu cara ribet dulu dilakukan, nanti pas ditolak tetep koar2 kenapa ditolak begini dan begitu.
gw udah pake komputer 18 tahun, internet 15 tahun bukan orang kemaren sore di komputer, sekarang wirausaha, background IT cuman sebagai pertahanan diri aja gak akan dipake yg enggak2 toh phising dan carding cuman melahirkan uang haram doang.
Terimakasih sudah berkunjung dan berbagi di blog frenavit.com melalui kolom komentar.
Mengenai postingan ini, bukan maksud menyebarikan pengalaman paranoid saya ke khalayak umu. Postingan ini hanya pengingat saja kepada kita semua agar lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi kita. Yang menjadi fokus diposting ini adalah data pribadi nama ibu kandung yang mana data ini digunakan untuk recoveri ketika ada masalah sama ATM atau CC.
Nah, sampeyan juga pasti paham bahwa salah satu hal yang membuat upaya phising sukses adalah memiliki data target yang dikumpulkan dari upaya social engineering ke target. Memang benar tidak semua tawaran CC via telpon adalah upaya phising, ada kalanya memang benar dari bank. Cuman apa salahnya waspada dan hati-hati. Hehe.. Kan di jaman seperti sekarang ini banyak modus yang bisa dilakukan untuk berbuat jahat dibandingkan 10 atau 15 tahun lalu.
anak IT kok gak tau pentingnya privasi data..
Nggak semua nya penipuan. Saya pernah dapat telpon dari sales marketing pihak ketiga BNI. Saya juga ditanya masalah data pribadi, beberapa hari kemudian saya ditelpon oleh BNI nya langsung, dan tanpa ada kabar lagi sesudahnya, tau tau kartu kredit diantarkan langsung oleh kurir bank nya ke kantor saya. Yang jadi catatan, apabila ada telpon seperti ini langsung konfirmasi saja ke call center resmi bank nya, dan kita tanyakan apa benar nomor ini adalah nomor sales marketing CC bank dimaksud. Biasanya pihak bank punya database data sales2 marketing mereka sendiri.
Terimakasih sudah berkunjung dan ikut berbagi di blog frenavit.com..
Memang benar tidak semua penawaran kartu kredit via telepon berujung penipuan. Bisa jadi memang benar dari pihak ketiga atau sales bank. Postingan ini hanya pengingat untuk hati-hati membagikan data pribadi atau data sensitif ke orang lain apa lagi yang belum dikenal. Karena seperti kita ketahui, data pribadi yang di dalamnya ada nama ibu kandung bisa digunakan untuk keperluan pengurusan ATM atau CC yang bermasalah, misal lupa pin dsb. Itu saja… 🙂
Hari ini saya dpt telp dari yg ktnya bank Dan…. dan ktnya saya dpt spesial kartu kredit tanpa harus bayar iuran asal sebulan pakai 4 x saja dan tanpa nominal tertentu, terus ktnya apa boleh hub ke whatsapp dan minta dikirim ktp, npwp dan kartu kredit yg sebelumnya satu persatu depannya dan saya pas di luar dan orgnya lgsg kirim wa dan telp lagi, sdhnya saya jwb lagi di luar dan malamnya pkir2 apa ini beneran atau phising dan check online, terima kasih atas artikel ini sehingga saya bisa lebih hati2 lagi.
Terima kasih sudah mampir di blog saya,
Senang bisa membantu melalui artikel yang ada di Blog ini.
Untuk penawaran apply kartu kredit via telepon sekarang lagi marak. Memang ada yang betul itu dari pihal sales CC bank, cuman yang terpenting kita harus bisa menjaga data pribadi kita karena hal semacam ini rawan penyalahgunaan dan dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Saya pernah juga begini di tawarin cc BCA via telp lalu lanjut k WA. Saya kasi semua info yang dibutuhkan via WA. Lalu 1 bulan kemudian ketrima juga tu cc perdana malah dapetnya yang gak disangka yaitu BCA Black.
Kekurangannya di sini adalah, data kita tersebar ke sales2 lain seperti Asuransi dan Bank, data juga bs d salah gunakan alias mereka bisa buat cc lain mengatasnamakan kita dengan data kantor, alamat rumah dan no HP berbeda lalu jika di Approve cc yang sbnrny kita gk pernah apply, akan dipake lalu kabur orgnya. nama kita di BI checking akan jelek. tapi ini bisa dilaporkan ke OJK dan mreka siap membantu.
Oh ya jika baru pny cc lalu ditelp dengan mengatasnamakan BANK, dan ditawarkan VOCER HOTEL, DISKON TRAVELLING DLL. LANGSUNG TOLAK DAN BLOCK NOMORNYA KARENA ITU PENIPUAN.
Semoga bisa membantu yang lain
Kalo saya malah sama foto sim..
Alesan minta foto sim karena ktp saya belum elektrik .
Apakah benar seperti itu prosedurnya ?
Duh, saya pernah juga tuh ada yang nawarin dari bank A*Z.
Formatnya sama kaya gitu.
Saya isi semua sampe ke ibu kandung.
Bahkan foto ktp, npwp sama paspor juga saya kasih.
Tapi ujung-ujungnya gak ada kabar lagi tuh.
kalau misalkan atm kita lama tdk di isi tiba-tiba ada yang telpon, ada yang memberikan penawaran dengan embel- embel bank taapi yg telpon tidak memperkenalkan diri apa kita patut curiga ya kak ?
tlng penjelasan nya .
Begitu pertama kali punya kartu kredit karena apply di booth bank yg suka ada di mall. Setelah itu nomor telepon aneh mulai sering tlp dari mulai nawarin asuransi sampe kartu kredit dari bank lain dan penawaran limit yg lebih gede. Tapi lucunya semua bilang tdk perlu survey karena data2 saya sudah lengkap. Jadi saya tantang mereka silahkan kirim saja, tanpa saya memberikan data apapun. Dan ternyata benar saja kartu kredit datang, nah baru kemarin saya dpt tlp lagi kartu kredit dr bank yg saya sudah pny dengan limit yg lebih tinggi tapi anehnya dia minta fotoin kartu kredit bagian depan saya yang dari bank lain dr yg di tawarkan. Hmmm saya sih merasa aneh.
Amankah jika kita memberikan HANYA nomor kartu kredit kita?
iya , saya juga ANZ dan siang ini sy pikir itu kurir yg anter cc nya , ehh gak taunya surveyor. dengan enaknya sy jawab2in pertanyaan dia termasuk jawab ibu kandung, saya langsung terhenti dan minta surat tugas, dia kasih tp tu surat tugas dari PT DMS yg sy brosing taunya perusahaan steel di surabaya gt, bukan di jaksel. dia minta KTP tapi saya sudahi saja tanpa kasi KTP, abis saya foto tu surat tugas gak ada tuh Bank ANZ, 10 bank tertera gak ada ANZ kata dia bank panin itu bank ANZ hah???
langsung sy suru pergi aja dan tutup pager!! semoga gak ada hal yang gimana gimana.
Hi Mbak,
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya dan terimakasih juga sudah berbagi pengalamannya perihal tawaran apply kartu kredit di sini.
Terimakasih baru saja sy ditawari dan sudah tertarik, dgn bank yg sama tuh ANZ …
Saya sebulan yg lalu dtlpon yg mengaku dri pihak bank dan tawari kartu kridit saya iyakn aja ma’lum saya orng awam jadi bru tau.trus ga lama saya sms kalo kartu kridit saya dacc trus tdaklama saya dsms suruh ngaktipin kartu keridit mslhnya kartu keridit saya blm ddtangn saya.gimana tuhh
jangan langsung percay, saran saya anda musti ke kantor cabang terdekat untuk melaporkan kejadian ini…
bisa ajah yang bilang ngak apa2, ngak taunya doi pelakunya yang teleon kalian, jadi tetap waspadala-waspadalah..
https://blog.duitpintar.com/simak-nih-daftar-modus-penipuan-kartu-kredit-agar-kita-waspada/
Coba d baca d telaah, kalo cuman kartu kredit TANPA pin itu bukan penipuan
BISA AJAH YANG NGOMONG PARNO YANG ABIS TLP KALIAN HAHAHHAAHHA….
Terlalu PARANOID klo pendapat saya…ini artikel !!!…
4 kartu kredit yg saya miliki 3 diantaranya via TLP+WA untuk persyaratan nya dan ACC..
klo yg pertama apply lansung dibank…
coba liat dari aspek mana klo memang yg dimaksud untuk unsur penipuan dalam hal MATERI khusus nya UANG atau apapun kerugian yg dimaksud… mereka yg TLP/menawarkan via ONLINE,TLP/medsos hanyalah pihak ketiga/perantara/ bisa juga sales marketing aslinya…
sekarang dah jaman serba INSTAN BOSSS… ambil positive nya Lo ga usah repot repot datang ke bank,ato isi formulir, biarkan mereka yg bekerja untuk APPLY karna klo ACC berarti Gajih`an buat sales market nya,klo Ga acc mereka anggap Ibadah …
klo “dia” nanya Nomer register 3 angka yg dibelakang kartu , atau pin CC nya ya pasti dia tu PENJAHAT….
lo mau dibuat mudah aja masih mikir Maceum2 ,gimana mau bayar hutang kartu kredit nya???..#keep_smart ..#hoax_merajalela_di_INDONESIA
barusan saya juga kena nih dan udah kasih data semua, jadi gimana ya ?
Saya hampir kena seminggu lalu dan sampe detik ini masih gencar hubungin sy..ngakunya marketing dr kartu kredit BN* dan dapat referensi dr bank mandiri..mereka minta datanya melalui WA..untung sy belum sempat kasih foto kartu kredit mandiri sy soalnya sy bingung kok pake foto kartu kredit lain..pas sy tanya org bank mandiri katanya mereka tdk pernah sekalipun memberi referensi nasabah ke bank lain..tp sy sudah trlanjut kasih data nama ibu kandung 🙁
Sama gimana dong itu?
Trus kalo udah terlanjur gimana??
ada solusi kah? ?
Kalau sudah terlanjur, Mbak bisa mulai cermati setiap transaksi yang ada. Apabila ada yang mencurigakan bisa langsung lapor ke pihak Bank. 🙂
trus kalo udah terlanjut gimana ???
Trimakasih sharingnya
Saya baru liat ada sharing ini stelah minggu lalu sy termakan rayuan apply kartu kredit anz
Bodohnya, sy sdh memberikan data pribadi
KTP
NPWP
kartu kredit BCA
dan
Termasuk nama ibu kandung
Bagaimana ini?
Musibah apa yang akan terjadi pada saya?
yg BODOH tuh rasa paranoid anda…bukan diri anda..
selama dia ga minta nmr regis 3 angka yg dibelakang kartu + pin ..aman aman saja bosss,
musibah yang akan anda alami,,jika hutang kartu kredit anda tidak dibayar…
#coba_dicerna_ajah
lebaayy beuuutttt dahh
Saya juga dibilang menang pembuatan kartu kredit, trus saya kasih tau semuanya sama nama ibu kandung. Jadi kalau sudah terlanjur kaya gini gimana ya kk? Tolong kasih solusi. Saya juga khawatir jadinya, apalagi setelah baca artikel kk
Barusan di telepon “Danamon” utk pembuatan kartu kredit. Krn baru pulang kantor, jadinya nggih aja apa yg dia tanya saya jawab. Terus barusan browsing2 tentang kartu kredit dan nemu postingan ini.
Langsung telepon ke Halo Danamon dan CS nya bilang kalo ga ada istilahnya Danamon nawarin pembuatan CC via telepon, nasabah harus datang dan buat langsung di kantor. Langsung infoin ke keluarga yang saya sebut di telepon pas ditanya “Nama dan Nomor orang yg tidak serumah” kalau ada yg nanya tentang saya atau pengajuan pembuatan CC diabaikan aja. Puji Tuhan ga sampe sebutin nomor penting kayak kartu kredit dan lain lain. Maaci bgt postingannya, so helping!
Ini bukan penipuan kok, memang benar mereka itu marketing pihak ketiga jadi bukan karyawan bank, tapi memang bener data2 yg kita kasih itu bakalan diisikan ke form kartu kredit, saya juga dulu sempet gak percaya tapi kata temen itu bukan penipuan yaudah saya isi data2, trus akhirnya di telfon banknya langsung, dan akhirnya diacc trus kartunya sampe hehehe
Itu bukan penipuan kok, setau saya untuk penawaran kartu kredit memang skrg via tlp karna sistimnya recording.
ngehek..:D barusan aja dpt telpon lgsung browsing bener deh
kecurigaan:
– kesaya yg telpon bahasanya tidak terlalu formal tidak seperti biasanya org bank
– nomornya biasa bukan nomor kantor atau bank
– minta pakai WA saat saya bilang tdk tertarik helo ini formal forbiden no chatting kyak jual online
mungkin yang terlanjur kasih data ya klau sebelumnya sudah punya kartu kredit ya minta ke bank amanin cc nya.. klau belum punya dan gak pernah pakai online banking agak aman sih…
nama ibu kandung memang paling harus di amankan kenapa org selalu pangil ibu2 dengan nama bu joko bu bambang atau bunyoto mungkin buat ngamanin nama asli 😀 just kidding 😀
Terimakasih buat infonya mas.
Yg sharing trlalu lebay…
Buktinya bnyak nasabah ygenjoy aja dibuatkan krtu kredit dgn cara spt itu. Ga semuanya sales kartu kredit spt itu kali…
Mgkn cm anda saja yg trlalu lebay curiga tingkat dewa…
Wah, sama ni, baru saja saya dihubungi oleh seseorang yg bisa membantu membuatkan kartu kreditPlatinum, saya dimintai upload scan ktp, npwp dan kartu kredit. Bener gak ya prosedurnya seperti itu untuk dapat CC atau sebenarnya itu cuma sebagai bait saja ?
kalo udah terlanjur ksih tau info pribadinya gimana?
wah barusan saya dapat telpon, ceritanya sama persis dengan yang ditulis blog ini. Bahkan juga setelah di telp, mbaknya whats app saya dengan detail itu (persis dengan yang di contoh whats app di atas).
Awalnya sewaktu di telp, saya tidak sadar kalo ini phising tapi karena saya tidak bawa kartu kredit jadi data yang diminta tidak bisa saya jawab. Lalu mbaknya whats app, nah sewaktu mengisi whats app itu saya langsung tersadar dengan nama ibu kandung. Langsung saya search di google dan menemukan blog ini, jadi saya semakin yakin kalo ini phising.
Waktu saya tanya mbaknya tentang tanda tangan di formulir gimana? kan saya nda punya form nya, dia bilang akan coba di palsu dia. Wah ini namanya jelas penipuan.
Bagi yang sudah telanjur memberikan data kartu kredit referensi, menurut saya sebaiknya di block aja kartunya atau minta dibuatkan kartu baru dengan nomer yang berbeda (biasanya dikenakan biaya admin Rp 50ribu atau Rp 100ribu).
Waduhh, pernah pengalaman kek begini sebulan yg lalu. Dan karena masih awam, saya kasih data pribadi ?
Efeknya bisa bobol rekening kita ya?
Sama trus gmn ya
saya baru aja di tlfn yg kata nya dari bank mandiri cabang,dia cuma tnya2 dan mta no hp.dan cocokkan data alamat sya.gk detail2 amat si.. kata nya saya karyawan terpilih dpt fasilitas kartu kerdit.
kalo sdh terlanjur ksh info datapribadinya..gmana…
Aku ratau ngangkat telfun nek nomere durung kesimpen ndik hapeku. Misale dee sms disik pingin kenalan, tak takoni disik nama alamat sampe berat badan tinggi badan hahahaha…
Tapi memang ada yg beneran kan penawaran kartu kredit via telp?
Makasih informasinya..
Ada Mase.. Cuman sesuai aturan, mereka tidak akan meminta detail data pribadi via telepon.. 😀
kalo sdh minta ktp&npwp gmana via whatsup..
Ralat: kartu MCC matahari
Maaf oot. Aku dulu pernah kapok sekali dapat tawaran dari asuransi axa mandiri dgn iming2 auto approve kartu kredit mandiri. Tau2 autodebet gitu ke rek tabungan. Maklum saat itu masih awam.
Trus ada lafi, pas udh daftar kartu MCC mandiri, sering bgt ditelponin sama asuransi cygna.
Semenjak itu kalau ada no tdk dikenal nelpon selalu deg2an dan males ngangkat. Kalaupun terpaksa angkat dan nawarin yg aneh2, langsung aku putus.
Emang bahaya apalagi minta data gitu, apalagi data nama ibu kandung, nama hewan peliharan,dsb. Semacam dia udah tau itu key untuk membobol email dan data penting kyk rek bank, dll.
Makasih sharingnya, Mbak…
Iya, sejak aku dapat CC, suering dapat telpon dari nomor tidak dikenal. 🙂