Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “Fos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya (Dikutip dari id.wikipedia.org). Saya mengenal istilah fotografi ini sudah cukup lama yaitu mulai tahun 2006, awal tahun di mana saya mulai merantau ke Kota Pahlawan untuk menuntut Ilmu.
Sebenarnya sejak duduk di bangku SMA saya sudah mulai sering mendengar Istilah Fotografi dan ada ketertarikan untuk mencobanya, hanya saja waktu itu orang tua belum memperkenankan saya untuk membeli sebuah kamera. Dan pada akhirnya ketika saya menempa Ilmu di Perguran Tinggi Negeri Surabaya Alm. Bapak membelikan saya Kamera untuk hadiah ulang tahun saya.
Kamera pemberian Alm. Bapak sekaligus menjadi kamera pertama saya bukanlah kamera yang sudah menggunakan teknologi SLR (Single-lens reflex) apa lagi DSLR (Digital Single-lens reflex), namun hanya sebuah pocket kamera keluaran Canon yaitu Canon PowerShot A550. Karena baru pertama kali memegang kamera dan masih amatiran, Camera Canon PowerShot A550 ini saya rasa sangat cukup dan bahkan lebih untuk media saya menuangkan hasrat melukis cahaya.
Dengan Canon PowerShot A550 ini saya mulai belajar dan belajar untuk memahami Fotografi lebih dalam, lebih detail. Mulai mencari referensi Istilah-istilah yang ada di dunia Fotografi seperti, View Finder, Shutter Speed, Macro Fotografi dll. Dan Alhamdulillah meski hanya sebuah Kamera Pocket, A550 ini cukup bisadihandalkan dan tidak mau kalah dengan Kamera DSLR sekalipun. Dengan Kamera A550 ini saya bisa mengeksplorasi dan mengabadikan Foto Macro dan Foto Slow Speed (lihat gambar). Hal ini tidak serta merta saya bisa sendiri, kebetulan ada teman satu kost yang sudah lama suka dan menggeluti fotografi, saya banyak belajar dan menimba ilmu dari dia.
Setelah cukup lama saya menggunakan Kamera Pocket Canon PowerShot A550, akhirnya saya mulai tertarik dengan teknologi kamera DSLR. Walhasil di Awal tahun 2009 dengan uang tabungan saya sendiri berhasil membeli sebuah Gear baru yaitu SONY DSLR Alpha 200. Awalnya saya bimbang untuk menentukan pilihan brand mana yang akan saya pilih, tahu sendiri kan di Dunia DSLR ada 2 nama yang terkenal, yaitu NIKON dan CANON. Namun setelah mendapatkan masukan dari ICANK, salah satu teman kuliah yang telah memakai Sony, mencoba sendiri, dan melihat hasilnya akhirnya saya memutuskan untuk membeli SONY DSLR Alpha 200 lengkap dengan Lensa DT 18-70mm.
Karena sedari awal saya telah belajar melukis cahaya dengan camera pocket dan banyak belajar dari sana, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti pada saat menggunakan kamera DSLR. Konsepnya sama, hanya saja ada beberapa pengaturan tambahan yang harus dipelajari lebih mendalam. Kamera dengan teknologi DSLR sudah di tangan, hasrat untuk hunting dan mengabadikan setiap apa yang saya lihat kedalam sebuah karya citra digital semakin menjadi-jadi. Saya mulai sering hunting blusukan di beberapa daerah di Surabaya dan sekitarnya. Tentu saja saya tidak sendirian, biasanya saya dengan teman satu kost saya dan apabila teman satu kost sedang sibuk dengan pekerjaanya, ada Icank yang siap hunting bersama.
Setelah cukup sering kita hunting bareng, Saya, Icank dan ada satu teman lagi yaitu si Aziz hadi memiliki keinginan untuk membuat studio foto sendiri dan mulai menjadikan hoby kita ini sebagai sebuah pekerjaan yang mana diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan diri kita sendiri. Perlahan namun pasti kita ber 3 dengan dibantu 3 teman dekat kita lainnya berusaha mewujudkan keinginan kita tersebut. Membuat studio foto dan menjadikan hoby sebagai pekerjaan. :))
Ngomong-ngomong mewujudkan keinginan, yang namanya Fotografer keberadaan gear dan fasilitas pendukung untuk kegiatan fotografi merupakan sebuah kebutuhan. Nah melalui postingan ini izinkan saya memaparkan beberapa keinginan atau istilah kerennya wish list Gear dan lensa idaman. Hehe.. siapa tau dengan menulis di blog ini ada orang yang baik hati kemudian mewujudkan keinginan ini.. hehehe (ngarep) (taser) atau minimal sebagai reminder saya sehingga tetap semangat untuk mendapatkan mimpi-mimpi tersebut. Nah ini dia wish list gear dan lensa idaman saya
- Kamera DSLR SONY Alpha 900, Siapa yang ndak pengen kamera kayak gini, hayo angkat tangan.. Ini adalah wishlist jangka panjang dan bukan keinginan Utama. hehe.. (headspin)
- Lensa Minolta AF 75-300mm f/4, Hmm lensa ini memang jadul, namun lensa ini merupakan salah satu lensa legendaris dan paling dicari oleh pengguna Sony Alpha. Hal ini dikarenakan hasil jepretan yang sangat tajam dan warnanya yang sangat sip.
- Sony SAL 50mm f/1.4 atau Sony SAL DT 50mm f/1.8 SAM, Nah kalo yang ini lensa Fix idaman, saya ndak serakah pengen dua-duanya, salah satu saja.
- Sony Alpha Vertical Grip VG-B30AM, Ini adalah Vertical Grip idaman saat ini, untuk tambahan baterai pada Sony Alpha 200.
Hehe.. oke mungkin cukup segitu dulu sekelumit cerita saya dengan dunia photography. Sedikit masukan dan pesan, Gear itu tidak menentukan hasil, yang terpenting adalah Man Behind The Weapon. So jangan khawatir.
Mari bertasbih mengagumi ciptaan Tuhan dengan mengabadikannya dalam Sebuah Foto!!
asyikk, frenavit udah punya dslr.. cihuyy deh.. 😉
hehe.. alhamdulillah mbak…. gimana punya kabar??
kabare baike.. =D keep moving toward the lens.. #jyah…
ngiler DLSR (mmm)
Waaa aku yo pingin nduwe DSLR pisan rek. Hik 🙁